Malem-malem bingung mau nonton apa, pencet pencet pencet.. sseeet berhenti di saluran TVRI Nasional. Waktu itu pas banget lagi acara berita. Mataku pun langsung tertuju pada kotak kecil dibagian pojok kanan bawah.

Jujur, pada waktu itu aku langsung kagum dengan TVRI yang masih peduli dengan para pemirsanya yang tuna rungu. Meski hanya dibatasi kotak kecil dipojok yang berisi seseorang yang sedang menterjemahkan isi berita dengan menggunakan bahasa isyarat, menurutku hal itu sudah cukup membantu bagi saudara-saudara kita yang tuna rungu. "Lebih baik sedikit, daripada tidak sama sekali". Mungkin aku adalah salah satu orang yang sangat terlambat mengetahui hal ini. Jujur, karena aku jarang sekali menonton siaran stasiun TVRI. Selama ini, aku hanya terpaku dengan siaran-siaran stasiun televisi swasta yang sebagian besar berisi acara-acara hiburan dan penggunaan bahasa isyarat ini, sangat jarang kutemukan di stasiun-stasiun televisi swasta tersebut. Setelah aku tanya ke bude yang berada di sampingku, bude berkata bahwa memang sudah sejak zaman dulu TVRI telah menyediakan inzet bergerak bagi para pemirsanya yang tuna rungu. Setelah mendengar pernyataan tersebut, menurutku stasiun TVRI sangat patut untuk kita apresiasi :)

Maraknya stasiun-stasiun televisi swasta yang bermunculan di Indonesia, tentunya sedikit banyak berpengaruh pada jumlah penonton stasiun TVRI sebagai stasiun televisi publik. Orang saat ini mulai jarang mau menonton siaran stasiun TVRI, mereka lebih cenderung memilih stasiun televisi swasta yang menyediakan beragam program hiburan. Sebenarnya setelah kuamati, saat ini program TVRI Nasional sendiri tak kalah menariknya dengan program acara di stasiun televisi-televisi swasta lainnya. Program TVRI kini dapat dibilang cukup menarik, mendidik, membuka wawasan, berisi tentang sosialisasi-sosialisasi yang penting dan berguna tentunya, apalagi ditambah dengan masih bertahannya kepedulian TVRI terhadap para pemirsa tuna rungu yang menurutku sebagai nilai plus tersendiri.
Alangkah indahnya bila banyak stasiun televisi lain yang mencontoh tindakan TVRI ini dengan memperhatikan para pemirsanya yang tuna rungu. Mereka bisa memberikan inzet gerak isyarat di dalam beberapa program siaran yang disajikan. Program yang dimaksud disini tentunya adalah program yang mendidik dan membuka wawasan, bukan program hiburan semata. Dengan begitu, tentunya penyampaian informasi pun dapat semakin merata. Tidak pandang bulu. Mungkin hal ini hanyalah hal 'sepele' yang tidak penting untuk diperhatikan. Namun, mulai dari hal kecil yang 'sepele-sepele' inilah, ditambah dengan kesadaran dari semua pihak yang terlibat, kita bisa membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi :D