Selasa, 03 Februari 2015

Novel "Love Splash" :)

Kemaren habis dapet novel dari "someone special", makasih ya buat kiriman novelnya :) Paling seneng kalo dikasi novel soalnya. Akhirnya selesei baca juga kemaren hari Senin. Sambil nunggu servisan motor, bawa sangu novel, dan habis deh akhirnya :D
Dipesenin juga buat nyoba nulis review tu novel, hahaha
Padahal sama sekali belum pernah ngereview novel, habis selesei baca, yaudah, cut sampe disitu hehe. Oke aku coba deh nulis sekarang, sinambi emang aku lagi latihan nulis :)

Novel yang habis aku baca ini judulnya "Love Splash"
Diliat dari judulnya aja udah keliatan banget kan kalo isi ceritanya tentang cinta-cintaan? Tapi cerita cinta yang kayak gimana, naah, itu emang harus dibaca dari keseluruhan isi buku :) Penggabungan kata "love" sama "splash" akan mengindikasikan banyak makna. Tapi setelah baca isi bukunya, judul itu pas banget kok buat ngegambarin isi ceritanya :) Kata yang dipilih juga cukup unik dan jarang dipake, bisa dibilang "eye catching" hehe. Novel karangan Amelia ini ternyata udah novel keempatnyaa yang diterbitin. Wooow amazing. Berarti ni penulisnya udah cukup malang
melintang di dunia pernovelan :) Kerenlaah buat si penulis, Amelia yang udah bisa nuangin ide cerita ke dalam sebuah novel sebanyak 246 halaman ini. Padahal ni anak lebih muda daripada aku lhoo, jadi berasa gak produktif banget hehe.
Lanjut ke isi novelnya yaa. Ehm.. aku sih belum pernah baca novel Amelia
yang sebelum sebelumnya, tapi kalo diliat dari novel "love splash" nya ini, dia memiliki karakter penulisan sendiri. Dia cenderung nulis dengan sering menyisipkan pendeskripsian tokohnya, bahkan hingga ke beberapa bab dalam novelnya. Setiap tindakan tokoh, selalu ia sisipi dengan deskripsi. Biasanya kan penulis itu deskripsiin tokohnya di bab bab awal perkenalan aja, kalau Amelia menulisnya secara berulang bahkan hingga di beberapa bagian novelnya. Dengan gaya penulisan tersebut, Amelia berarti cenderung sebagai penulis yang menganggap pendeskripsian tokoh tokohnya amatlah penting, sehingga ia menulisnya berulang kali.
Dari jalan ceritanya sendiri, novel ini memang memiliki jalan cerita yang sudah umum, yaitu bercerita tentang kisah percintaan anak muda, dengan melibatkan kisah cinta pada pandangan pertama, atau benci tapi cinta. Namun, yang berbeda dari novel ini adalah Amelia berani untuk menggunakan konteks negara Indonesia dan Thailand sebagai latar cerita. Penggambaran Thailand pun dapat dibilang cukup detail, apalagi dengan disertai beberapa kata sederhana menggunakan bahasa Thailand, ditambah pula dengan memasukkan tradisi masyarakat Thailand di dalam alur ceritanya, yakni Festival Songkran. Apakah latar belakang penulis memang merupakan keturunan Thailand, atau pernah berkunjung ke Thailand, atau adanya ketertarikan terhadap negara Thailand tentu amat sangat mempengaruhi alur cerita di novel ini.
Amelia adalah orang Indonesia, asal Semarang, namun ia sangat apik menggambarkan konteks Thailand di dalam novelnya. Dilihat dari tata bahasa yang digunakan Amelia di dalam novel ini juga cenderung umum, cukup banyak digunakan para penulis-penulis novel remaja kebanyakan. Namun, disini yang menarik adalah kepekaan penulis terhadap perumpamaan/perbandingan. Penggunaannya pun cukup apik dan dapat dibilang tak biasa, yang masih teringat adalah perumpamaan manusia dengan air. "Jika mencintai seseorang, kau harus jadi air; 70% zat yang ada dalam tubuhnya". Penggunaan perumpaan air tersebut untuk beberapa konteks memang ada yang janggal, namun pada konteks tertentu amatlah pas. Kejanggalan dirasakan ketika sang tokoh, Natt benci air karena perkataan ibunya. Entah mengapa ketika membaca bagian dan penjelasan tersebut masih kurang bukti kuat mengapa Natt amat sangat membenci air. Kalau hanya karena perkataan ibunya, dan sikap iri Natt terhadap adiknya, itu kurang masuk ke pemikiran pembaca. Tapi, konteks air sangatlah pas ketika dimasukan kedalam konteks Kris yang selalu memanggil Natt "cewek asin". Alasan yang diungkapkan amatlah masuk diakal, dan cenderung unik, bahkan hampir tidak terpikirkan :)

Membaca novel ini dikala waktu senggang amatlah menyenangkan. Secara keseluruhan isi novel ini cukup bagus dan menarik, kita bisa sedikit tau tentang gambaran budaya negara Thailand (menambah wawasan, bagi yang belum pernah terbang ke Thailand, termasuk aku). Walaupun "ending" cerita bisa ditebak, tapi tetep asyik kok baca dan menikmati alur ceritanya. Nggak rugi bagi yang mau baca novel ini, apalagi buat para remaja yang lagi falling in love hahahaha

Aku emang cenderung suka baca novel atau nonton film yang memang kita bisa dapet wawasan baru dari media itu :) Apalagi jika ditambah dengan alur cerita yang menarik :)

Udah dulu yaa buat review novel kali ini :)
Pingin bisa baca novel2 lagi sih besok besok, trus rajin ngeriview. Yaa mudah mudahan niat tidaklah hanya sekedar niat hahahahaha

Happy Songkran :D

Tulisan by : Lia Titi Malinda
*Dilarang mengcopy paste tulisan tanpa seijin penulis